Dalam dunia peternakan, penggunaan hijauan pakan ternak menjadi salah satu aspek penting yang memengaruhi kesehatan dan produktivitas hewan. Hijauan pakan ternak terdiri dari dua jenis utama, yaitu rumput-rumputan dan leguminosa (kacang-kacangan). Kedua jenis ini memiliki karakteristik dan manfaat masing-masing yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan peternak.

Rumput-rumputan umumnya digunakan sebagai sumber serat dan energi bagi ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. Sementara itu, leguminosa memberikan kandungan protein yang lebih tinggi serta membantu meningkatkan kualitas tanah melalui proses fiksasi nitrogen. Penggunaan kedua jenis hijauan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan ternak, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Di Indonesia, banyak peternak memilih menggunakan beberapa jenis hijauan pakan ternak yang populer karena mudah ditanam, hasil panen yang tinggi, dan kandungan nutrisi yang cukup baik. Berikut adalah penjelasan mengenai 5 jenis rumput dan 5 jenis legum yang sering digunakan dalam budidaya ternak.

5 Jenis Rumput Pakan Ternak Populer

1. Rumput Gajah

Rumput Gajah atau Pennisetum purpureum adalah salah satu jenis rumput yang sangat diminati oleh peternak karena produktifitasnya yang tinggi. Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan bisa dipanen setelah 60 hari. Ciri-cirinya antara lain batang tebal, daun panjang, dan bunga seperti es lilin. Kandungan protein kasar sekitar 10%, namun perlu ditambahkan konsentrat agar kualitas pakan lebih optimal.

2. Rumput Setaria

Rumput Setaria (Setaria sphacelata) memiliki ciri morfologi yang tegak dan berumpun lebat. Kandungan protein kasarnya sekitar 8% dan serat kasar sekitar 32%. Salah satu kelebihannya adalah tahan terhadap genangan air dan musim kemarau, namun perlu diwaspadai kadar oksalat yang bisa menyebabkan kematian pada ternak jika tidak dikelola dengan baik.

3. Rumput Benggala

Rumput Benggala (Panicum maximum) merupakan salah satu pilihan terbaik untuk daerah kering. Tinggi tanaman mencapai 1,2 meter dan memiliki kandungan protein kasar sekitar 8%. Budidaya rumput ini bisa dilakukan dengan teknik semai benih, penanaman benih di lahan, atau sobekan rumpun/pols. Pemotongan dilakukan pada ketinggian 5-10 cm di atas permukaan tanah.

Jasa Stiker Kaca

4. Rumput Kolonjono

Rumput Kolonjono (Brachiaria mutica) tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 1000 mm/tahun. Kandungan protein kasar sekitar 7% dan serat kasar sekitar 35%. Keunggulan dari rumput ini adalah mampu mengurangi erosi tanah dan cocok untuk sistem grazing. Produksi hijauan mencapai 8-20 ton/ha/tahun.

Jasa Backlink

5. Rumput Australia

Rumput Australia (Paspalum dilatatum) tahan terhadap kekeringan dan genangan air. Kandungan protein kasar berkisar antara 4-23% dan nilai kecernaan sekitar 57-63%. Dapat ditanam di tanah berat dan subur. Produksi hijauan mencapai 60-75 ton/ha/tahun. Cocok untuk sistem cut and carry maupun grazing.

5 Jenis Legum Pakan Ternak Populer

1. Sentro

Sentro (Centrosema pubescens) merupakan legum yang cocok digunakan sebagai tanaman penutup tanah. Kandungan protein kasar sekitar 24% dan serat kasar sekitar 32%. Dapat ditanam bersama rumput dan berguna untuk mencegah erosi. Produksi hijauan mencapai 7-12 ton/ha/tahun.

2. Kaliandra

Kaliandra (Calliandra calothyrsus) memiliki kandungan protein kasar sekitar 20%. Dapat tumbuh di kondisi tanah yang buruk dan asam. Namun, mengandung senyawa anti-nutrisi berupa tannin. Produksi daun mencapai 3-14 ton/ha/tahun.

3. Turi

Turi (Sesbania grandiflora) memiliki kandungan protein kasar sekitar 25-30%. Cocok untuk daerah dataran rendah dengan curah hujan tinggi. Dapat dipanen ketika tanaman lebih dari 1 meter. Produksi hijauan mencapai 20 ton/ha/tahun.

4. Gamal

Gamal (Gliricidia sepium) memiliki kandungan protein kasar sekitar 20-30%. Selain sebagai pakan ternak, tanaman ini juga berguna untuk mencegah erosi dan menyuburkan tanah. Namun, mengandung senyawa coumarin yang dapat menyebabkan rasa pahit.

5. Alfalfa

Alfalfa (Medicago sativa) merupakan legum yang memiliki kandungan protein kasar sekitar 16-29%. Sangat cocok untuk daerah dengan iklim beragam. Produksi hijauan mencapai 80 ton/ha/tahun dalam bentuk segar. Dapat diberikan dengan sistem cut and carry atau grazing.

Manfaat dan Perawatan Hijauan Pakan Ternak

Hijauan pakan ternak tidak hanya memberikan nutrisi bagi hewan, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penggunaan rumput dan legum secara bergantian dapat meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi kebutuhan pupuk kimia. Selain itu, pengelolaan yang baik akan meningkatkan produksi hijauan dan efisiensi dalam budidaya ternak.

Peternak perlu memperhatikan waktu pemotongan, penyimpanan, dan pengolahan hijauan agar nutrisi tetap terjaga. Teknik seperti silase atau pengeringan bisa digunakan untuk memperpanjang masa simpan hijauan. Dengan perawatan yang tepat, hijauan pakan ternak akan menjadi sumber pakan yang berkelanjutan dan ekonomis.

Tips untuk Budidaya Hijauan Pakan Ternak

  1. Pemilihan Jenis Hijauan: Sesuaikan jenis hijauan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan ternak.
  2. Pengelolaan Tanah: Pastikan tanah sudah digemburkan dan diberi pupuk sesuai kebutuhan.
  3. Waktu Pemotongan: Pemotongan harus dilakukan sesuai umur tanaman agar kualitas hijauan tetap optimal.
  4. Pengolahan Pakan: Gunakan teknik silase atau pengeringan untuk memperpanjang masa simpan.
  5. Pemantauan Kesehatan Ternak: Pastikan ternak tidak mengalami gangguan pencernaan akibat kandungan anti-nutrisi dalam hijauan tertentu.

Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan masing-masing jenis hijauan pakan ternak, peternak dapat meningkatkan produktivitas ternak dan menjaga kesehatan lingkungan. Penggunaan hijauan pakan ternak yang tepat dan berkelanjutan akan menjadi kunci sukses dalam industri peternakan.